1. Sinar X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang
sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi
mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus
benda-benda.
Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman
yaitu W. C. Rontgen tahun 1895.
2. Sifat-sifat sinar X :
- Mempunyai
daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus
yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
- Mempunyai
panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang
kelihatan
- Mempunyai
efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di
kamar gelap(perak bromida = AgBr).
- Mempunyai
sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau
zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
- Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
- Mengalami atenuasi ketika melewati suatu medium (besarnya tergantung medium).
- Menimbulkan radiasi sekunder ketika melewati medium (radiasi hambur, radiasi karakteristik, radiasi elektron).
- Menyebabkan garam logam tertentu memendarkan cahaya (fluoroscopy, Calsium Wolframat, Barium Platina Cyanida)
- Keluar dari fokus menurut garis lurus kesegala arah
- Mengionisasi gas/udara yang dilaluinya,
- Menimbulkan efek biologis, radiasi merupakan pemicu terkecil terjadinya kanker.
3. Proses Terjadinya sinar X
1.
Di dalam tabung roentgen ada
katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari 20.000
derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator,
2.
Karena panas maka electron-electron dari katoda
(filament) terlepas,
3.
Dengan memberikan tegangan tinggi maka
electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
4.
Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda
(target) sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar X (1%),
5.
Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung
melelui jendela yang disebut diafragma,
6.
Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator
pendingin.
Tabung Sinar - x
Sinar-X dari proces kejadiannya, dikelompokan menjadi 2
yaitu :
1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi
(karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda, electron
tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat darastis oleh target sehingga
menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi dinamakan “sinar-x brehmsstrahlung”
or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron) yang bergerak
dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena adanya beda potensial,
muatan (electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan ketika energy
electron cukup tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam range
sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray Difraction).
2. Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang
bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat mengenai electron dari atom
target (anoda) sehingga menyebabkan electron tereksitasi dari atom,
kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang lebih tinggi akan
mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi, dengan
memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding dengan level energy
electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang tertentu yang
dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-RAy
Diffraction) dalam menentukan struktur material.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar